Kegiatan
Belajar 1
SISTEM
KENDALI PLC
Tujuan Pemelajaran
Setelah pemelajaran siswa dapat :
- Mengidentifikasi peralatan sistem kendali PLC
- Menjelaskan cara kerja sistem kendali PLC
- Menjelaskan keunggulan PLC
- Menyebutkan daerah penerapan PLC
- Mengidentifikasi struktur PLC
- Sistem Kendali
Istilah
sistem kendali dalam teknik listrik mempunyai arti suatu peralatan
atau sekelompok peralatan yang digunakan untuk mengatur fungsi kerja
suatu mesin dan memetakan tingkah laku mesin tersebut sesuai dengan
yang dikehendaki. Fungsi kerja mesin tersebut mencakup antara lain
menjalankan (start), mengatur (regulasi), dan menghentikan suatu
proses kerja. Pada umumnya, sistem kendali merupakan suatu kumpulan
peralatan listrik atau elektronik, peralatan mekanik, dan peralatan
lain yang menjamin stabilitas dan transisi halus serta ketepatan
suatu proses kerja.
Sistem
kendali mempunyai tiga unsur yaitu input, proses, dan output.
Gambar1
Unsur-unsur sistem kendali
Input
pada umumnya berupa sinyal dari sebuah transduser, yaitu alat yang
dapat merubah besaran fisik menjadi besaran listrik, misalnya tombol
tekan, saklar batas, termostat, dan lain-lain. Transduser memberikan
informasi mengenai besaran yang diukur, kemudian informasi ini
diproses oleh bagian proses. Bagian proses dapat berupa rangkaian
kendali yang menggunakan peralatan yang dirangkai secara listrik,
atau juga berupa suatu sistem kendali yang dapat diprogram misalnya
PLC.
Pemrosesan
informasi (sinyal input) menghasilkan sinyal output yang selanjutnya
digunakan untuk mengaktifkan aktuator (peralatan output) yang dapat
berupa motor listrik, kontaktor, katup selenoid, lampu, dan
sebagainya. Dengan peralatan output, besaran listrik diubah kembali
menjadi besaran fisik.
Sistem
kendali dibedakan menjadi dua, yaitu sistem kendali loop terbuka dan
sistem kendali loop tertutup.
Sistem kendali loop terbuka adalah
proses pengendalian di mana variabel input mempengaruhi output yang
dihasilkan. Gambar 2 menunjukkan diagram blok sistem kendali loop
terbuka.
Dari gambar 2 di atas, dapat
dipahami bahwa tidak ada informasi yang diberikan oleh peralatan
output kepada bagian proses sehingga tidak diketahui apakah hasil
output sesuai dengan yang dikehendaki.
- Sistem Kendali Loop Tertutup
Sistem kendali loop tertutup
adalah suatu proses pengendalian di mana variabel yang dikendalikan
(output) disensor secara kontinyu, kemudian dibandingkan dengan
besaran acuan.
Variabel yang dikendalikan dapat
berupa hasil pengukuran temperatur, kelembaban, posisi mekanik,
kecepatan putaran, dan sebagainya. Hasil pengukuran tersebut
diumpan-balikkan ke pembanding (komparator) yang dapat berupa
peralatan mekanik, listrik, elektronik, atau pneumatik. Pembanding
membandingkan sinyal sensor yang berasal dari variabel yang
dikendalikan dengan besaran acuan, dan hasilnya berupa sinyal
kesalahan. Selanjutnya, sinyal kesalahan diumpankan kepada peralatan
kendali dan diproses untuk memperbaiki kesalahan sehingga
menghasilkan output sesuai dengan yang dikehendaki. Dengan kata lain,
kesalahan sama dengan nol.
- Sistem Kendali PLC
Hingga
akhir tahun 1970, sistem otomasi mesin dikendalikan oleh relai
elektromagnet. Dengan semakin meningkatnya perkembangan teknologi,
tugas-tugas pengendalian dibuat dalam bentuk pengendalian terprogram
yang dapat dilakukan antara lain menggunakan PLC (Programmable Logic
Controller). Dengan PLC, sinyal dari berbagai peralatan luar
diinterfis sehingga fleksibel dalam mewujudkan sistem kendali.
Disamping itu, kemampuannya dalam komunikasi jaringan memungkinkan
penerapan yang luas dalam berbagai operasi pengendalian sistem.
Dalam
sistem otomasi, PLC merupakan ‘jantung’ sistem kendali. Dengan
program yang disimpan dalam memori PLC, dalam eksekusinya, PLC dapat
memonitor keadaan sistem melalui sinyal dari peralatan input,
kemudian didasarkan atas logika program menentukan rangkaian aksi
pengendalian peralatan output luar.
PLC
dapat digunakan untuk mengendalikan tugas-tugas sederhana yang
berulang-ulang, atau di-interkoneksi dengan yang lain menggunakan
komputer melalui sejenis jaringan komunikasi untuk mengintegrasikan
pengendalian proses yang kompleks.
Cara
kerja sistem kendali PLC dapat dipahami dengan diagram blok seperti
ditunjukkan pada Gambar 4.
Dari
gambar terlihat bahwa komponen sistem kendali PLC terdiri atas PLC,
peralatan input, peralatan output, peralatan penunjang, dan catu
daya. Penjelasan masing-masing komponen sebagai berikut :
- PLC
PLC
terdiri atas CPU (Central Processing Unit), memori, modul interface
input dan output program kendali disimpan dalam memori program.
Program mengendalikan PLC sehingga saat sinyal iput dari peralatan
input on timbul respon yang sesuai. Respon ini umumnya mengonkan
sinyal output pada peralatan output.
CPU
adalah mikroprosesor yang mengkordinasikan kerja sistem PLC. ia
mengeksekusi program, memproses sinyal input/ output, dan
mengkomunikasikan dengan peralatan luar.
Memori
adalah daerah yang menyimpan sistem operasi dan data pemakai. Sistem
operasi sesungguhnya software sistem yang mengkordinasikan PLC.
Program kendali disimpan dalam memori pemakai.
Ada
dua jenis memori yaitu : ROM (Read Only Memory) dan RAM (Random
Access Memory). ROM adalah memori yang hanya dapat diprogram sekali.
Penyimpanan program dalam ROM bersifat permanen, maka ia digunakan
untuk menyimpan sistem operasi. Ada sejenis ROM, yaitu EPROM
(Erasable Programmable Read Only Memory) yang isinya dapat dihapus
dengan cara menyinari menggunakan sinar ultraviolet dan kemudian
diisi program ulang menggunakan PROM Writer.
Interfis adalah modul rangkaian yang
digunakan untuk menyesuaikan sinyal pada peralatan luar. Interfis
input menyesuaikan sinyal dari peralatan input dengan sinyal yang
dibutuhkan untuk operasi sistem. Interfis output menyesuaikan sinyal
dari PLC dengan sinyal untuk mengendalikan peralatan output.
- Peralatan Input
Peralatan input adalah yang
memberikan sinyal kepada PLC dan selanjutnya PLC memproses sinyal
tersebut untuk mengendalikan peralatan output. Peralatan input itu
antara lain :
- Berbagai jenis saklar, misalnya tombol, saklar togel, saklar batas, saklar level, saklar tekan, saklar proximity.
- Berbagai jenis sensor, misalnya sensor cahaya, sensor suhu, sensor level,
- Rotary encoder
- Peralatan Output
Sistem
otomasi tidak lengkap tanpa ada peralatan output yang dikendalikan.
Peralatan output itu misalnya :
- Kontaktor
- Motor listrik
- Lampu
- Buzer
- Peralatan Penunjang
Peralatan
penunjang adalah peralatan yang digunakan dalam sistem kendali PLC,
tetapi bukan merupakan bagian dari sistem secara nyata. Maksudnya,
peralatan ini digunakan untuk keperluan tertentu yang tidak berkait
dengan aktifitas pegendalian. Peralatan penunjang itu, antara lain :
- berbagai jenis alat pemrogram, yaitu komputer, software ladder, konsol pemrogram, programmable terminal, dan sebagainya.
- Berbagai software ladder, yaitu : SSS, LSS, Syswin, dan CX Programmer.
- Berbagai jenis memori luar, yaitu : disket, CD ROM, flash disk.
- Berbagai alat pencetak dalam sistem komputer, misalnya printer, plotter.
- Catu Daya
PLC
adalah sebuah peralatan digital dan setiap peralatan digital
membutuhkan catu daya DC. Catu daya ini dapat dicatu dari luar, atau
dari dalam PLC itu sendiri. PLC tipe modular membutuhkan catu daya
dari luar, sedangkan pada PLC tipe compact
catu daya tersedia pada unit.
- Komponen Unit PLC
Unit
PLC dibuat dalam banyak model/ tipe. Pemilihan suatu tipe harus
mempertimbangkan : yang dibedakan menurut
- jenis catu daya
- jumlah terminal input/ output
- tipe rangkaian output
- Jenis Catu Daya
PLC adalah sebuah peralatan
elektronik dan setiap peralatan elektronik untuk dapat beroperasi
membutuhkan catu daya. Ada dua jenis catu daya untuk disambungkan ke
PLC yaitu AC dan DC.
- Jumlah I/O
Pertimbangan lain untuk memilih unit
PLC adalah jumlah terminal I/O nya. Jumlah terminal I/O yang tersedia
bergantung kepada merk PLC. Misalnya PLC merk OMRON pada satu unit
tersedia terminal I/O
sebanyak 10, 20, 30, 40
atau 60. Jumlah terminal I/O ini dapat dikembangkan dengan memasang
Unit I/O Ekspansi sehingga dimungkinkan memiliki 100 I/O.
Pada umumnya, jumlah terminal input
dan output megikuti perbandingan tertentu, yaitu 3
: 2. Jadi, PLC dengan
terminal I/O sebanyak 10 memiliki terminal input 6 dan terminal
output 4.
- Tipe Rangkaian Output
PLC dibuat untuk digunakan dalam
berbagai rangkaian kendali. Bergantung kepada peralatan output yang
dikendalikan, tersedia tiga tipe rangkaian output yaitu : output
relai, output transistor singking
dan output transistor soucing.
Di bawah ini diberikan tabel yang
menunjukkan jenis catu daya, jumlah I/O, dan tipe rangkaian output.
- Terminal input catu daya
Hubungkan catu daya (100 s.d 240 VAC
atau 24 VDC) ke terminal ini
- Terminal Ground Fungsional
Pastikan untuk membumikan terminal
ini (hanya untuk PLC tipe AC) untuk meningkatkan kekebalan terhadap
derau (noise) dan mengurangi resiko kejutan listrik.
- Terminal Ground Pengaman
Pastikan untuk membumikan terminal
ini untuk mengurangi resiko kejutan listrik
- Terminal catu daya luar
PLC tertentu, misalnya CPM2A
dilengkapi dengan terminal output catu daya 24 VDC untuk mencatu daya
peralatan input.
- Terminal input
Sambunglah peralatan input luar ke
terminal input ini.
- Terminal Output
Sambunglah
peralatan output luar ke terminal output ini.
- Indikator status PLC
Indikator
ini menunjkkan status operasi PLC, seperti ditunjukkan pada tabel
berikut ini :
- IndikatorStatusArtiPWR(hijau)ONDaya sedang dicatukan ke PLCOFFDaya tidak sedang dicatu ke PLCRUN(hijau)ONPLC beroperasi dalam mode RUN atau MONITOROFFPLC beroperasi dalam mode PROGRAM, atau terjadi kesalahan fatalCOMM(kuning)BerkedipData sedang ditransfer melalui port peripheral atau port RS-232COFFData tidak sedang ditransfer melalui port peripheral atau port RS-232CERR/ALM(merah)ONTerjadi kesalahan fatalBerkedipTerjadi kesalahan tidak fatalOFFOperasi berlangsung normal
- Indikator input
Indikator input menyala saat terminal
input yang sesuai ON. Indikator input menyala selama refreshing
input/ output.
Jika
terjadi kesalahan fatal, indikator input berubah sebagai berikut :
- Kesalahan fatalIndikator inputKesalahan unit CPU, kesalahan bus I/O, atau terlalu banyak unit I/OPadamKesalahan memori atau kesalahan FALS (sistem fatal)Indikator akan berubah sesuai status sinyal input, tetapi status input tidak akan diubah pada memori.
- Indikator output
Indikator output menyala saat
terminal output yang sesuai on.
- Analog Control
Putarlah control ini untuk setting
analog (0 s.d 200) pada IR 250 dan IR 251.
- Port peripheral
Sambungan
PLC ke peralatan pemrogram : Konsol Pemrogram, atau komputer
- Port RS 232C
Sambungan PLC ke peralatan pemrogram
: Konsol Pemrogram, komputer, atau Programmable Terminal.
- Saklar komunikasi
Saklar ini untuk memilih apakah port
peripheral atau port RS-232C akan menggunakan setting komunikasi pada
PC Setup atau settng standar.
- OFFPort peripheral dan port RS-232C beroperasi sesuai dengan setting komunikasi pada PLC setup, kecuali untuk Konsol Pemrogram yang disambung ke port peripheral.ONPort peripheral dan port RS-232C beroperasi sesuai dengan setting komunikasi standar, kecuali untuk Konsol Pemrogram yang disambung ke port peripheral.
- Batere
Batere ini memback-up memori pada
unit PLC.
- Konektor ekspansi
Tempat sambungan PLC ke unit I/O
ekspansi atau unit ekspansi (unit I/O analog, unit sensor suhu).
- Spesifikasi
Penggunaan
PLC harus memperhatikan spesifikasi teknisnya. Mengabaikan hal ini
dapat mengakibatkan PLC rusak atau beroperasi secara tidak tepat
(mal-fungsi).
Berikut
ini diberikan spesifikasi unit PLC yang terdiri atas spesifikasi
umum, spesifikasi input, dan spesifikasi output.
- Spesifikasi Umum
- ButirSpesifiasiTegangan catuAC100 s.d 240 VAC, 50/60 HzDC24 VDCTegangan operasiAC85 s.d 264 VACDC20,4 s.d 26,4 VDCPenggunaan dayaAC60 VA maksDC20 W maksCatu daya luarTegangan catu24 VDCKapasitas output300 mATahanan isolasi20 M minimumKuat dielektrik2300 VAC 50/60 Hz selama 1 menitSuhu ruang0o s.d 55oUkuran sekerup terminalM3BeratAC650 gDC550 g
- Spesifikasi Input
- ButirSpesifikasiTegangan input24 VDC +10%/-15%Impedansi input2,7 kArus input8 mATegangan/ arus on17 VDC input, 5 mATegangan/ arus off5 VDC maks, 1 mATunda on10 msTunda off10 msKonfigurasi rangkaian input
- Spesifikasi Output
- ButirSpesifikasiKapasitas switching maksimum2 A, 250 VAC (cos = 1)2 A, 24 VDCKapasitas switching minimum10 mA, 5 VDCUsia kerja relaiListrik : 150.000 operasi (beban resistif 24 VDC)100.000 operasi (beban induktif)Mekanik : 20.000.000 operasiTunda on15 ms maksTunda off15 ms maksKonfigurasi rangkaian output
- Perbandingan Sistem
Kendali Elektromagnet dan PLC
Pada
sistem kendali relai elektromagnetik (kontaktor), semua pengawatan
ditempatkan dalam sebuah panel kendali. Dalam beberapa kasus panel
kendali terlalu besar sehingga memakan banyak ruang (tempat). Tiap
sambungan dalam logika relai harus disambung. Jika pengawatan tidak
sempurna, maka akan terjadi kesalahan sistem kendali. Untuk melacak
kesalahan ini, perlu waktu cukup lama. Pada umumnya, kontaktor
memiliki jumlah kontak terbatas. Dan jika diperlukan modifikasi,
mesin harus diistirahatkan, dan lagi boleh jadi ruangan tidak
tersedia serta pengawatan harus dilacak untuk mengakomodasi
perubahan. Jadi, panel kendali hanya cocok untuk proses yang sangat
khusus. Ia tidak dapat dimoifikasi menjadi sistem yang baru dengan
segera. Dengan kata lain, panel kendali elektromagnetik tidak
fleksibel.
Dari
uraian di atas, dapat disimpulkan adanya kelemahan sistem kendali
relai elektromagnetik sebagai berikut :
- Terlalu banyak pengawatan panel.
- Modifikasi sistem kendali sulit dilakukan.
- Pelacakan gangguan sistem kendali sulit dilakukan.
- Jika terjadi gangguan mesin harus diistirahatkan untuk melacak kesalahan sistem.
Kesulitan-kesulitan di atas dapat
diatasi dengan menggunakan sistem kendali PLC.
- Keunggulan Sistem Kendali
PLC
Sistem
kendali PLC memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan sistem
kendali elektromagnetik sebagai berikut :
- Pengawatan sistem kendali PLC lebih sedikit.
- Modifikasi sistem kendali dapat dengan mudah dilakukan dengan cara mengganti progam kendali tanpa merubah pengawatan sejauh tidak ada tambahan peralatan input/output.
- Tidak diperlukan komponen kendali seperti timer dan hanya diperlukan sedikit kontaktor sebagai penghubung peralatan output ke sumber tenaga listrik.
- Kecepatan operasi sistem kendali PLC sangat cepat sehingga produktivitas meningkat.
- Biaya pembangunan sistem kendali PLC lebih murah dalam kasus fungsi kendalinya sangat rumit dan jumlah peralatan input/outputnya sangat banyak.
- Sistem kendali PLC lebih andal.
- Program kendali PLC dapat dicetak dengan cepat.
- Penerapan Sistem Kendali
PLC
Sistem
kendali PLC digunakan secara luas dalam berbagai bidang antara lain
untuk mengendalikan :
- Traffic light
- Lift
- Konveyor
- Sistem pengemasan barang
- Sistem perakitan peralatan elektronik
- Sistem pengamanan gedung
- Sistem pembangkitan tenaga listrik
- Robot
- Pemrosesan makanan
- Langkah-Langkah Desain
Sistem Kendali PLC
Pengendalian
sistem kendali PLC harus dilakukan melalui langkah-langkah sistematik
sebagai berikut :
- Memilih PLC dengan spesifikasi yang sesuai dengan sistem kendali.
- Memasang Sistem Komunikasi
- Membuat program kendali
- Mentransfer program ke dalam PLC
- Memasang unit
- Menyambung pengawatan I/O
- Menguji coba program
- Menjalankan program
Rangkuman
- PLC adalah kependekan dari Programmable Logic Controller yang berarti pengendali yang bekerja secara logika dan dapat diprogram.
- Peralatan sistem kendali PLC terdiri atas Unit PLC, peralatan input, peralatan output, peralatan penunjang, dan catu daya.
- Pemilihan suatu unit PLC didasarkan atas pertimbangan jenis catu daya untuk PLC, jumlah I/O dan tipe rangkaian output.
- Penggunaan PLC harus memperhatikan spesifikasi teknisnya. Mengabaikan hal ini dapat mengakibatkan PLC rusak atau beroperasi secara tidak tepat (mal-fungsi).
- Dibandingkan sistem kendali elektromagnet, PLC lebih unggul dalam banyak hal, antara lain pengawatan sistem lebih sederhana, gambar sistem kendali mudah dicetak, lebih murah dalam kasus rangkaian kendali yang rumit, mempunyai fungsi self diagnostic, dll.
- PLC diterapkan dalam hampir segala lapangan industri sebagai pengendali mesin dan proses kerja alat.
Tes Formatif
- Apakah yang dimaksud dengan sistem kendali ?
- Apakah perbedaan sistem kendali loop terbuka dan loop tertutup ?
- Apakah sesungguhnya PLC itu ?
- Sebutkan masing-masing tiga contoh :
- Alat input
- Alat output
- Alat penunjang
- Gambarkan diagram blok yang menunjukkan hubungan masing-masing peralatan sistem kendali PLC !
- Sebutkan lima keunggulan PLC dibandingkan sistem kendali elektromagnet !
- Jelaskan bahwa sistem kendali PLC lebih murah jika dibandingkan sistem kendali elektromagnet !
- Sebutkan daerah penerapan PLC !
makasih infonya...........
BalasHapusbagus infonya trims...........
BalasHapusya makasih bangeeettttt deh infonya
BalasHapusthanks gan tutorialnya
BalasHapusThanks gan...
BalasHapusMakasih sgt bermanfaat bagi saya
BalasHapusso we dont care
BalasHapusJumlah timer dan counter pada plc tu ada berapa ya
BalasHapusyuhuu...bermanfaat min
BalasHapusTang buka lcd
uraiannya bagus
BalasHapus