BelaKegiatanjar 2
Teknik
Pemrograman PLC
Tujuan Pembelajaran :
- Merancang program kendali PLC sederhana
- Memasukkan program ke dalam PLC
- Mengecek kebenaran program
Uraian
Materi
- Unsur-Unsur Program
Program
kendali PLC terdiri atas tiga unsur yaitu : alamat,
instruksi,
dan operand.
Alamat
adalah nomor
yang menunjukkan lokasi, instruksi, atau data dalam daerah memori.
Instruksi harus disusun secara berurutan dan menempatkannya dalam
alamat yang tepat sehingga seluruh instruksi dilaksanakan mulai dari
alamat terendah hingga alamat tertinggi dalam program.
Instruksi
adalah perintah
yang harus dilaksanakan PLC.
PLC hanya dapat melaksanakan instruksi yang ditulis menggunakan ejaan
yang sesuai. Oleh karena itu, pembuat program harus memperhatikan
tata cara penulisan instruksi.
Operand
adalah nilai
berupa angka yang ditetapkan sebagai data yang digunakan untuk suatu
instruksi. Operand
dapat dimasukkan sebagai konstanta yang menyatakan nilai angka nyata
atau merupakan alamat data dalam memori.
Program
PLC dapat dibuat dengan menggunakan beberapa cara yang disebut bahasa
pemrograman. Bentuk program berbeda-beda sesuai dengan bahasa
pemrograman yang digunakan. Bahasa pemrograman tersebut antara lain :
diagram ladder, kode mneumonik, diagram blok fungsi(FBL), dan teks
terstruktur. Beberapa merk PLC hanya mengembangkan program diagram
ladder dan kode mneumonik.
- Diagram Ladder
Digram ladder terdiri atas sebuah
garis vertikal di sebelah kiri yang disebut bus bar, dengan garis
bercabang ke kanan yang disebut rung. Sepanjang garis instruksi,
ditempatkan kontak-kontak yang mengendalikan/mengkondisikan instruksi
lain di sebelah kanan. Kombinasi logika kontak-kontak ini menentukan
kapan dan bagaimana instruksi di sebelah kanan dieksekusi. Contoh
diagram ladder ditunjukkan pada gambar di bawah ini.
Gambar
6 Contoh Diagram Ladder
Terlihat dari gambar di atas bahwa
garis instruksi dapat bercabang kemudian menyatu kembali. Sepasang
garus vertikal disebut kontak (kondisi). Ada dua kontak, yaitu kontak
NO (Normally Open) yang digambar tanpa garis diagonal dan kontak NC
(Normally Closed) yang digambar dengan garis diagonal. Angka di atas
kontak menunjukkan bit operand.
- Kode Mneumonik
Kode mneumonik memberikan informasi
yang sama persis seperti halnya diagram ladder. Sesungguhnya, program
yang disimpah di dalam memori PLC dalam bentuk mneumonik, bahkan
meskipun program dibuat dalam bentuk diagram ladder. Oleh karena itu,
memahami kode mneumonik itu sangat penting. Berikut ini contoh
program mneumonik :
- AlamatInstruksiOperand00000LDHR 0100001AND0.0100002OR0.0200003LD NOT0.0300004OR0.0400005AND LD00006MOV(21)0.00DM 0000007CMP(20)DM 00HR 00
- Struktur Daerah Memori
Program
pada dasarnya adalah pemrosesan data dengan berbagai instruksi
pemrograman. Data disimpan dalam daerah memori PLC. Pemahaman daerah
data, disamping pemahaman terhadap berbagai jenis instruksi
merupakan hal yang sangat penting, karena dari segi inilah intisari
pemahaman terhadap program.
Data
yang merupakan operand suatu instruksi dialokasikan sesuai dengan
jenis datanya. Tabel di bawah ini ditunjukkan daerah memori PLC CPM2A
sebagai berikut :
- Daerah DataChannel/ WordsBitIRDaerah inputIR 000 s.d IR 009IR 000.00 s.d IR 009.15Daerah outputIR 010 s.d IR 019IR 010.00 s.d IR 019.15Daerah ‘kerja’IR 020 s.d IR 049IR 200 s.d IR 227IR 020.00 s.d IR 049.15IR 200.00 s.d IR 227.15SRSR 228 s.d SR 255SR 228.00 s.d SR 255.15TR---TR 0 s.d TR 7HRHR 00 s.d HR 19HR 00.00 s.d HR 19.15ARAR 00 s.d AR 23AR 00.00 s.d AR 23.15LRLR 00 s.d LR 15LR 00.00 s.d LR 15.15TIM/ CNTTC 000 s.d TC 255
- Instruksi Pemrograman
Terdapat banyak instruksi untuk
memprogram PLC, tetapi tidak semua instruksi dapat digunakan pada
semua model PLC. Instruksi pemrograman dapat dikelompokkan sebagai
berikut :
Klasifikasi menurut pengkodean
mneumonik :
- Instruksi dasar
- Instruksi khusus
Klasifikasi menurut kelompok fungsi
- Instruksi sisi kiri (ladder)
- Instruksi sisi kanan
Klasifikasi menurut kelompok fungsi
- Instruksi ladder
- Instruksi kendali bit
- Instruksi timer/ counter
- Instruksi geser bit
- Instruksi sub routine
- Instruksi ekspansi
Pada dasarnya, tingkat pemahaman
pemakai PLC ditentukan oleh seberapa banyak instruksi yang telah
dipahaminya. Oleh karena itu, untuk pemula berikut ini hanya
dijelaskan beberapa instruksi saja. Untuk pendalaman lebih lanjut
dapat mempelajari manual pemrograman yang diterbitkan oleh pemilik
merk PLC.
- Instruksi Diagram Ladder
Instruksi diagram ladder adalah
instruksi sisi kiri yang mengkondisikan instruksi lain di sisi kanan.
Pada program diagram ladder instruksi ini disimbolkan dengan
kontak-kontak seperti pada rangkaian kendali elektromagnet.
Instruksi diagram ladder terdiri atas
enam instruksi ladder dan dua instruksi blok logika. Instruksi blok
logika adalah instruksi yang digunakan untuk menghubungkan bagian
yang lebih kompleks.
- Instruksi LOAD dan LOAD NOT
Instruksi LOAD dan LOAD NOT
menentukan kondisi eksekusi awal, oleh karena itu, dalam diagram
ladder disambung ke bus bar sisi kiri. Tiap instruksi memerlukan satu
baris kode mneumonik. Kata “instruksi” mewakili sembarang
instruksi lain yang dapat saja instruksi sisi kanan yang akan
dijelaskan kemudian.
Jika misalnya hanya ada satu kontak
seperti contoh di atas, kondisi eksekusi pada sisi kanan akan ON jika
kontaknya ON. Untuk instruksi LD yang kontaknya NO, kondisi
eksekusinya akan ON jika IR 0.00 ON; dan untuk instruksi LD NOT yang
kontaknya NC, akan ON jika IR 0.01 OFF.
Instruksi AND dan AND NOT
Jika dua atau lebih kontak disambung
seri pada garis yang sama, kontak pertama berkait dengan instruksi
LOAD atau LOAD NOT dan sisanya adalah instruksi AND atau AND NOT.
Contah di bawah ini menunjukkan tiga kontak yang masing-masing
menunjukkan instruksi LOAD, AND NOT, dan AND.
Instruksi OR dan OR NOT
Jika dua atau lebih kontak terletak
pada dua instruksi terpisah dan disambung paralel, kontak pertama
mewakili instruksi LOAD atau LOAD NOT dan sisanya mewakili instruksi
OR atau OR NOT. Contoh berikut menunjukkan tiga kontak yang
masing-masing mewakili instruksi LOAD, OR NOT, dan OR.
Gambar 9 Penggunaan Instruksi OR dan
OR NOT
Instruksi akan mempunyai kondisi
eksekusi ON jika salah satu di antara tiga kontak ON, yaitu saat IR
0.00 ON, saat IR 0.01 OFF, atau saat IR 0.03 ON.
Kombinasi Instruksi AND dan OR
Jika instruksi AND dan OR
dikombinasikan pada diagram yang lebih rumit, mereka dapat dipandang
secara individual di mana tiap instruksi menampilkan operasi logika
pada kondisi eksekusi dan status bit operand. Perhatikan contoh
berikut ini hingga yakin bahwa kode mneumonik meliputi alur logika
yang sama dengan diagram ladder.
Gambar 10 Kombinasi Instruksi AND dan
OR
Di sini AND terletak di antara statur
IR 0.00 dan status IR 0.01 untuk menentukan kondisi eksekusi dengan
meng-OR-kan status IR 0.02. Hasil operasi ini menentukan kondisi
eksekusi dengan meng-AND-kan status IR 0.03 yang selanjutnya
menentukan kondisi eksekusi dengan meng-AND-kan kebalikan status IR
0.04.
- Instruksi OUT dan OUT NOT
Cara paling sederhana untuk
meng-OUTPUT-kan kombinasi kondisi eksekusi adalah dengan
meng-OUTPUT-kan langsung menggunakan instruksi OUTPUT dan OUTPUT NOT.
Istruksi ini digunakan untuk mengendalikan status bit operand sesuai
dengan kondisi eksekusi. Dengan instruksi OUTPUT, bit operand akan ON
selama kondisi eksekusinya ON dan akan OFF selama kondisi eksekusinya
OFF. Dengan instruksi OUTPUT NOT, bit operand akan ON selama kondisi
eksekusinya OFF dan akan OFF selama kondisi eksekusinya ON.
Pada contoh di atas, IR 10.00 akan ON
jika IR 0.00 ON dan IR 10.01 akan OFF selama IR 0.01 ON. Di sini IR
0.00 dan IR 0.01 merupakan bit input dan IR 10.00 dan IR 10.01
merupakan bit output yang ditetapkan untuk peralatan yang
dikendalikan PLC.
- Instruksi END(01)
Instruksi terakihir yang diperlukan
untuk melengkapi suatu program adalah instruksi END. Saat PLC menscan
program, ia mengeksekusi semua instruksi hingga instruksi END pertama
sebelum kembali ke awal program dan memulai eksekusi lagi. Meskipun
instruksi END dapat ditempatkan sembarang titik dalam program, tetapi
intruksi setelah instruksi END pertama tidak akan diekseksekusi.
Nomor yang mengikuti instruksi END
dalam kode mneumonik adalah kode fungsinya, yang digunakan saat
memasukkan instruksi ke dalam PLC menggunakan konsol pemrogram.
Instruksi END tidak memerlukan
operand dan tidak boleh ada kontak ditempatkan pada garis instruksi
yang sama. Jika dalam program tidak ada instruksi END, program
tersebut tidak akan dieksekusi.
- Instruksi Blok Logika
Jika rangkaian logika tidak dapat
diwujudkan dengan instruksi AND, AND NOT, OR, atau OR NOT saja, maka
perlu menggunakan instruksi blok logika. Perbedaannya adalah bahwa
instruksi AND, AND NOT, OR, dan OR NOT mengkombinasikan antar kondisi
eksekusi dengan suatu bit operand, sedangkan instruksi blok logika
yang terdiri dari instruksi AND LOAD dan OR LOAD mengkombinasikan
kondisi eksekusi dengan kondisi eksekusi terakhir yang belum
digunakan.
Instruksi blok logika tidak
diperlukan dalam program diagram ladder, tetapi diperlukan hanya pada
program mneumonik.
Instruksi AND LOAD
Instruksi AND LOAD meng-AND-kan
kondisi eksekusi yang dihasilkan oleh dua blok logika.
Gambar 13 Penggunaan Instruksi AND
LOAD
Instruksi OR LOAD
Instruksi OR LOAD meng-OR-kan kondisi
eksekusi yang dihasilkan oleh dua blok logika.
Diagram di bawah ini memerlukan
instruksi OR LOAD antara blok logika atas dan blok logika bawah.
Kondisi eksekusi akan dihasilkan untuk instruksi pada sisi kanan,
baik saat IR 0.00 ON dan IR 0.01 OFF, atau saat IR 0.02 dan IR 0.03
keduanya ON.
Gambar
14 Penggunaan Instruksi OR LOAD
- Mengkode Instruksi Sisi Kanan Ganda
Jika terdapat lebih dari satu
instruksi sisi kanan dengan kondisi eksekusi yang sama, masing-masing
dikode secara berurutan mengikuti kondisi eksekusi terakhir pada
garis instruksi. Pada contoh di bawah ini, garis instruksi terakhir
berisi satu kontak lagi yang merupakan instruksi AND terhadap IR
0.03.
Gambar 15 Mengkode Instruksi Sisi
Kanan Ganda
- Penggunaan Bit TR
Bit TR (Temporarily Relay) digunakan
untuk mempertahankan kondisi eksekusi pada garis instruksi bercabang.
Hal ini dipertahankan karena garis instruksi dieksekusi menuju ke
instruksi sisi kanan sebelum kembali ke titik cabang untuk
mengeksekusi instruksi lainnya. Jika ada kontak pada garis instruksi
setelah titik cabang, kondisi eksekusi untuk instruksi yang pertama
tidak sama dengan kondisi pada titik cabang sehingga untuk
mengeksekusi instruksi berikutnya menggunakan kondisi eksekusi titik
cabang dan kontak lain setelah titik cabang tersebut.
Jika program dibuat dalam bentuk
diagram ladder, tidak perlu memperhatikan bit TR karena bit TR hanya
relevan pada pemrograman bentuk mneumonik.
Terdapat delapan bit TR, yaitu TR0
sampai dengan TR7 yang dapat digunakan untuk mempertahankan kondisi
eksekusi sementara. Misalkan suatu bit TR ditempatkan pada suatu
titik cabang, kondisi eksekusinya akan disimpan pada bit TR tersebut.
Jika kembali ke titik cabang, bit TR mengembalikan kondisi eksekusi
yang telah disimpan. Penyimpanan kondisi eksekusi pada titik cabang
menggunakan bit TR sebagai operand dari instruksi OUTPUT. Kondisi
eksekusi ini kemudian dikembalikan setelah mengeksekusi instruksi
sisi kanan dengan menggunakan bit TR yang sama sebagai operand dari
instruksi LOAD.
Contoh berikut ini menunjukkan
penggunaan dua bit TR yaitu TR0 dan TR1 pada sebuah program.
- Penggunaan Bit Kerja (Internal Relay)
Dalam pemrograman, mengkombinasikan
kondisi untuk menghasilkan kondisi eksekusi secara langsung sering
sangat sulit. Kesulitan ini dapat siatasi dengan mudah menggunakan
bit kerja untuk mentriger instruksi lain secara tidak langsung.
Bit kerja tidak ditransfer dari atau
ke dalam PLC. Semua bit pada daerah IR yang tidak dialokasikan
sebagai bit input/output dan bit pada daerah AR (Auxilary Relay) dapa
digunakan sebagai bit kerja. Bit input/output dan bit yang
dialokasikan untuk keperluan tertentu tidak dapat digunakan sebagai
bit kerja.
Jika mengalami kesulitan pada
pemrograman suatu program pengendalian pertimbangan pertama harus
diberikan pada bit kerja untuk menyederhanakan program.
Bit kerja sering digunakan sebagai
operand untuk salah satu instruksi OUTPUT, OUTPUT NOT, DIFERENTIATE
UP, DIFERENTIATE DOWN, dan KEEP, kemudian digunakan sebagai kondisi
yang menentukan bagaimana instruksi lain dieksekusi. Bit kerja juga
dapat digunakan untuk menyederhanakan program saat kombinasi kondisi
tertentu digunakan berulang-ulang. Pada contoh berikut ini IR 0.00,
IR 0.01, IR 0.02, dan IR 0.03 dikombinasikan pada blok logika yang
menyimpan kondisi eksekusinya sebagai status IR 216.00. Kemudian IR
216.00 dikombinasikan dengan kontak lain untuk menentukan kondisi
output untuk IR 200.00 dan IR 200.01.
- Instruksi Timer
Instruksi
Timer digunakan untuk operasi tunda waktu. Ia memerlukan dua operand
yang terletak pada dua baris instruksi, yaitu baris pertama untuk
nomor timer dan yug kedua untuk settig waktu (SV = Set Value).
Meskipun demikian, instruksi Timer terletak dalam satu alamat.
Nomor
Timer dipakai bersama untuk nomor Counter. Nomor Timer/ Counter hanya
boleh digunakan sekali. Maksudnya, sekali nomor Timer/ Counter telah
digunakan, ia tidak boleh digunakan untuk instruksi Timer/ Counter
yang lain. Tetapi, nomor timer sebagai operand suatu kontak dapat
digunakan sebanyak yang diperlukan.
Banyaknya
nomor Timer/ Counter bergantung kepada tipe PLC. Misalnya, PLC OMRON
CPM1A, terdapat 128 nomor, yaitu dari 000 sampai dengan 127. tidak
diperlukan awalan apapun untuk menyatakan nomor timer. Tetapi, jika
nomor timer sebagai operand suatu kontak harus diberi awalan TIM.
SV
dapat berupa konstanta atau alamat channel/ words. Jika channel
daerah IR sebagai unit input dimasukkan sebagai alamat channel, unit
input ini harus disambung sedemikian sehingga SV dapat diset dari
luar. Timer/ Counter yang disambung dengan cara ini hanya dapat diset
dari luar dalam mode MONITOR atau RUN. Semua SV, termasuk yang diset
dari luar harus dalam BCD (Binary Coded Decimal), yaitu bilangan
desimal yang dikode biner. Penulisan SV harus diawali dengan tanda #.
Timer
bekerja saat kondisi eksekusinya beralih ke on dan direset (ke SV)
saat kondisi eksekusinya beralih ke off. Jika kondisi eksekusi lebh
lama daripada SV, completion
flag, yaitu tanda yang
menunjukkan hitungan waktu telah berakhir, tetap on hingga Timer
direset. Timer akan reset jika trletak pada bagian program interlock
saat kondisi eksekusi instruksi interlock (IL) off, dan saat terjadi
pemutusan daya. Jika dikehendaki timer tidak reset oleh dua keadaan
tersebut, maka bit pulsa clock pada daerah SR untuk mencacah Counter
yang menghasilkan Timer menggunakan instruksi Counter.
SV
mempunyai harga antara 0000 sampai dengan 9999 (BCD) dalam satuan
deci-detik. Jadi, misalnya menghendaki 10 detik, maka nilai SV harus
100. Jika SV dinyatakan tidak dalam BCD, akan muncul pesan kesalahan.
Di
bawah ini diberikan program-program penerapan timer.
- Tunda on (1)
Gambar
20 Program Tunda On
Jika
kondisi eksekusi timer (hanya ditentukan oleh kontak 0.00) on, maka
timer aktif. Lima detik kemudian (completion flag timer on) kontak
TIM 000 on hingga selanjutnya output 10.00 on. Jika lama kontak 0.00
on lebih pendek daripada SV, maka completion flag tetap off dan
output 10.00 juga tetap off.
Agar
dapat aktif meskipun kontak 0.00 hanya on sesaat, gunakan bit kerja
untuk mengendalikan timer secara tidak langsung seperti ditunjukkan
pada program berikut ini.
- Tunda on (2)
- Tunda on dan off
- Peringatan dalam pemrograman
Untuk
mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan dalam merancang program
kendali, perlu diingat hal-hal sebagai berikut :
- Jumlah kondisi (kontak) yang digunakan seri atau paralel dan juga banyaknya perulangan penggunaan suatu bit tak terbatas sepanjang kapasitas memori PLC tidak dilampaui.
- Diantara dua garis instruksi tidak boleh ada kondisi yang melintas secara vertikal.
- Tiap garis instruksi harus memiliki sedikitnya satu kondisi yang menentukan eksekusi instruksi sisi kanan, kecuali untuk instruksi END(01), ILC(03) dan JME(05).
- Dalam merancang diagram ladder harus memperhatikan kemungkinan instruksi yang diperlukan untuk memasukannya. Misalnya, pada gambar A di bawah ini diperlukan instruksi OR LOAD. Hal ini dapat dihindari dengan menggambar ulang diagram ladder seperti gambar B.
Gambar
23 Penyederhanaan Program Logika
- Eksekusi program
Saat eksekusi program, PLC men-scan
program dari atas ke bawah, mengecek semua kondisi, dan mengeksekusi
semua instruksi. Instruksi harus ditempatkan dengan tepat, misalnya
data yang dikehendaki dipindahkan ke words sebelum words tersebut
digunakan sebagai operand instruksi. Ingat bahwa garis instruksi
berakhir pd instruksi terminal sisi kanan, setelah itu baru
mengeksekusi garis instruksi bercabang ke instruksi terminal yang
lain.
Eksekusi program semata-mata
merupakan salah satu tugas yang dilakukan oleh PLC sebagai bagian
dari waktu siklus.
- Langkah-langkah pembuatan program
Untuk membuat program kendali PLC
ditempuh melalui langkah-langkah sistematis sebagi berikut :
- Menguraikan urutan kendali
Pembuatan
program diawali dengan penguraian urutan kendali. Ini dapat dibuat
dengan menggunakan kalimat-kalimat logika, gambar-gambar, diagram
waktu, atau bagan alir (flow chart).
- Menetapkan bit operand untuk
peralatan input/ output.
Bit
operand untuk peralatan input/ output mengacu pada daerah memori PLC
yang digunakan. Bit operand dapat dipilih secara bebas sejauh berada
pada jangkah daerah memori yang dalokasikan. Tetapi, penggunaan
secara bebas sering menjadikan ketidak-konsistenan sehingga
menjadikan program kendali keliru. Oleh sebab itulah penggunaan bit
operand harus ditetapkan sebelum program dibuat. Inventarisir semua
peralatan input dan output yang akan disambung ke PLC, kemudian
tetapkan bit operandnya.
Jumlah
bit oprand yang tersedia bergantung kepada tipe PLC yang
dispesifikasikan menurut jumlah input-outputnya. Perbandingan jumlah
bit input dan output pada umumnya 3 : 2. Misalnya PLC dengan I/O 10
memiliki bit input sejumlah 6 dan bit output 4. Di bawah ini
diberikan contoh daerah memori PLC OMRON CPM1A-10CDRA.
- Daerah DataWordsBitIR (Internal Relay)Input00.00 – 0.11Output1010.00 – 10.07Kerja (internal)200 – 231200.00 – 231.15TR (Temporarilly Relay)TR0 – TR7Timer/counterTC0 – TC7
- Membuat program kendali
Program kendali PLC dapat dibuat
dengan diagram ladder atau kode mneumonik. Pemilihan tipe program
sesuai dengan jenis alat pemrogram yang akan digunakan untuk
memasukkan program ke dalam PLC. Jika diguinakan komputer pilihlah
diagram ladder dan jika digunakan konsol pemrogram gunakan kode
mneumonik.
- Program Kendali Motor
Terdapat
berbagai macam operasi motor induksi, suatu motor yang paling banyak
digunakan sebagai penggerak mesin industri. Tetapi, hanya ada
beberapa prinsip operasi motor induksi yaitu :
- Operasi motor satu arah putaran
- Operasi motor dua arah putaran
- Operasi motor dua kecepatan
- Operasi motor start bintang segitiga
- Operasi beberapa motor kendali kerja berurutan
- Program Kendali Motor Satu arah Putaran
- Urutan Kendali Motor
Jika
tombol Start ditekan, motor berputar searah jarum jam, dan jika
kemudian tombol Start dilepaskan1),
motor tetap berputar dalam arah yang sama. Jika tombol Stop ditekan,
motor berhenti berputar.
- Penetapan Bit I/O
- NoAlat input/outputBit operandFungsi1Tombol Stop0.00Menghentikan operasi motor2Tombol Start0.01Menjalankan motor3Kontaktor2)10.00Menghubungkan motor ke jaringan
Keterangan
:
- Kecuali untuk operasi yang sangat khusus, secara umum operasi menjalankan motor adalah dengan menekan tombol Start dan jika kemudian tombol ini dilepas motor akan tetap berputar. Maka, selanjutnya untuk menjalankan motor cukup disebutkan dengan menekan tombol Start saja.
- Motor berdaya kecil dapat disambung langsung ke PLC. Tetapi, untuk motor berdaya cukup dengan arus nominal diatas kemampuan PLC harus menggunakan kontaktor sebagai penghubung motor ke jaringan.
- Program Kendali PLC
Gambar
24 Program Kendali Motor Satu Arah Putaran
- Program Kendali Motor Dua Arah Putaran
- Urutan Kendali Motor
Jika
tombol Forward (FWD) ditekan, motor berputar searah jarum jam dan
jika yang ditekan tombol Reverse (REV), motor berputar berlawanan
arah jarum jam. Tombol STOP digunakan untuk menghentikan operasi
motor setia saat.
- Penetapan Bit I/ONoAlat input/outputBit operandFungsi1Tombol Stop0.00Menghentikan operasi motor2Tombol Fwd0.01Menjalankan motor searah jarum jam3Tombol Rev0.02Menjalankan motor berlawanan arh jarum jam4Kontaktor K110.00Kontaktor putaran searah jarum jam5Kontaktor K210.01Kontaktor putaran berlawanan arh jarum jam
- Program Kendali PLC
Gambar
25 Program Kendali Motor Dua Arah Putaran
- Program Kendali Motor Dua Kecepatan
- Urutan Kendali Motor
Jika
tombol LOW ditekan, motor berputar dalam kecepatan rendah, dan jika
kemudian tombol High ditekan motor berputar dalam kecepatan tinggi.
Motor tidak dapat distart langsung pada kecepatan tinggi dan pada
kecepatan tinggi motor tidak dapat dipindahkan ke kecepatan rendah.
Tombol Stop untuk menghentikan operasi motor.
- Penetapan Bit I/O
- NoAlat input/outputBit operandFungsi1Tombol Stop0.00Menghentikan operasi motor2Tombol Low Speed0.01Menjalankan motor kecepatan rendah3Tombol High Speed0.02Menjalankan motor kecepatan tinggi4Kontaktor K110.00Kontaktor kecepatan rendah5Kontaktor K210.01Kontaktor kecepatan tinggi6Kontaktor K310.00Kontaktor kecepatan tinggi
- Program Kendali PLC
Gambar
26 Program Kendali Motor Dua Kecepatan
- Program Kendali Motor Sistem Start Bintang Segitiga
- Urutan Kendali Motor
Jika
tombol Start ditekan, motor berputar dalam sambungan bintang. Lima
detik kemudian, motor berputar dalam sambungan segitiga. Tombol Stop
untuk menghentikan operasi motor setiap saat.
- Penetapan Bit I/O
- NoAlat input/outputBit operandFungsi1Tombol Stop0.00Menghentikan operasi motor2Tombol Start0.01Menjalankan motor3Kontaktor K110.00Kontaktor utama4Kontaktor K210.01Kontaktor bintang5Kontaktor K310.02Kontaktor segitiga
- Program Kendali PLC
Gambar
27 Program Kendali Motor Start Bintang Segitiga
Tugas
:
Buatlah
program diagram ladder dan mneumonik untuk operasi motor bolak balik
otomatis sebagai berikut : Jika tombol Start ditekan, motor berputar
searah jarum jam selama 1 menit, kemudian berhenti. Sepuluh detik
kemudian, motor berputar berlawanan arah jarum jam selama 1 menit,
kemudian berhenti. Selanjutnya, motor beroperasi seperti di atas
secara otomatis tanpa melalui penekanan tombol Start. Tombol Off
digunakan untuk menghentikan operasi motor setiap saat.
Rangkuman
- Program kendali PLC terdiri atas tiga unsur yaitu alamat, instruksi dan operand.
- Program PLC dapat dibuat dengan diagram ladder atau kode mneumonik. Pemilihan tipe program ditentukan oleh alat pemrogram yang akan digunakan.
- Untuk dapat membuat program kendali PLC, pemrogram harus memahami struktur daerah memori PLC yang akan digunakan. Daerah memori PLC berbeda-beda sesuai dengan tipe PLC.
- Memahami instruksi pemrograman memegang peranan paling penting dalam pembuatan program kendali. Terdeapat banyak sekali instruksi pemrograman, tetapi tidak semua instruksi dapat duterapkan pada semua tipe PLC.
- Setiap program selalu diawali dengan instruksi LOAD dan diakhiri dengan instruksi END. Tanpa instruksi END program tidak dapat dieksekusi.
- Program dieksekusi dengan menscan mulai dari alamat terendah hingga ke alamat tertinggi yaitu instruksi END. Pada diagram ladder ini berarti program dikesekusi mulai dari atas ke bawah bila garis instruksi bercabang, dan kemudian ke kanan hingga mengeksekusi instruksi sisi kanan.
- Pembuatan program PLC harus dilakukan secara sistematis, yaitu mendeskripsikan sistem kendali, menetapkan operand untuk alat input/ output, baru membuat program.
- Banyak sekali variasi program kendali motor sebagai penggerak mesin. Tetapi, untuk operasi motor induksi, suatu motor yang paling banyak digunakan sebagai penggerak mesin, secara prinsip hanya ada beberapa operasi motor yaitu operasi motor satu arah putaran, operasi dua arah putaran, operasi dua kecepatan, operasi dengan start bintang segitiga, operasi berurutan dan operasi bergantian.
Tes
Formatif 2
- Apa yang dimaksud dengan program ?
- Sebutkan dua macam bentuk program kendali PLC !
- Sebutkan unsur-unsur sebuah program !
- Apa yang dimaksud dengan instruksi sisi kiri ?
- Sebutkan enam macam instruksi diagram ladder !
- Bilamana instruksi blok logika diperlukan dalam pembuatan program ?
- Bilamana bit TR digunakan dalam pembuatan program?
- Instruksi manakah yang digunakan untuk operasi penundaan waktu ?
- Apa yang dimaksud dengan SV (Set Value) ?
- Apa tujuan suatu instruksi ditulis menggunakan kode fungsi ?
- Sebutkan contoh instruksi yang tidak memerlukan operand !
- Sebutkan contoh instruksi yang tidak memerlukan kondisi !
- Mengapa bit operand untuk perlatan I/O harus ditetapkan terlebih dahulu sebelum membuat diagram ladder ?
- Konversikan
program diagram ladder berikut ini menjadi program mneumonik !
- Konversikan program mneumonik berikut ini menjadi program diagram ladder !
terimakasih banyak mas broo...saya ijin nyimak semoga bermanfaat bagi kita semua....salam sukses selalu...
BalasHapusmas,kok di pc saya gambarnya gk nampak,apakah ada kerusakan pada gambarnya.mohon diperbaiki mas agar saya memahami dari gambar tsb.saya lg belajar plc di smkn 7
BalasHapuskeren gan .......
BalasHapusTrims atas info nya. Saya masih beni di bidang PLC ini,mohon dibuat juga gambar diagram dari program yg dibuat. Trims ya gan info nya,sangat bermanfaat
BalasHapusnah keren ini gan, sengat bermanfaat bagi yang mau Belajar PLC
HapusTrims atas info nya. Saya masih beni di bidang PLC ini,mohon dibuat juga gambar diagram dari program yg dibuat. Trims ya gan info nya,sangat bermanfaat
BalasHapusMohon Mf jika mengganggu...
BalasHapusAutomation Jaya adalah Usaha Dagang yang Menjual PLC Omron, Inverter Omron, HMI Omron, HMI Weintek & PLC Mitsubishi, Usaha ini bergerak di bidang Electrical yang berkonsentrasi pada bidang Automation dan Industrial Supply Produk lainnya.
Produk utama kami adalah sbb:
1. - CJ1/ CJ2 SERIES :
CJ1M-CPU11
CJ1M-CPU12
CJ1M-CPU13
CJ1M-CPU21
CJ1M-CPU21
CJ1M-CPU22
CJ1M-CP U23
CJ1W-AD041-V1
CJ1W-AD081-V1
CJ1W-CLK23
CJ1W-DA041
CJ1W-DA08C
CJ1W-DA08V
CJ1W-DRM21
CJ1W-IC101
CJ1W-ID211
CJ1W-ID231
CJ1W-ID232
CJ1W-ID261
CJ1W-II101
CJ1W-MAD42
CJ1W-NC413
CJ1W-OC211
CJ1W-OD211
CJ1W-OD212
CJ1W-OD231
CJ1W-OD23 2
CJ1W-PA202
CJ1W-PA205R
CJ1W-PD025
CJ1W-SCU21-V1
CJ1W-SCU41-V1
CJ1W-CLK23
C J1W-TC101
C500-CE404
CJ1W-TER01
CJ2M-MD211
CJ2M-CPU11
CJ2M-CPU12
CJ2M-CPU13
CJ2M-CPU31
2. - CPM1 / CPM2 / CQM Series
CPM1A-20CDRA-V1
CPM1A-30CDRA-V1
CPM1A-40CDRA-V1
CPM2A-BAT01
CPM2AH-20 C DRA
CPM2AH-30CDRA
CPM2AH-40CDRA
CPM2AH-60CDRA
CPM2A-BAT01
CQM1H-CPU21
CQM1H- CPU51
CQM1-CIF02
CQM1-DA021
CQM1-ID212
CQM1-ID213
CQM1-OC222
CQM1-OD212
CQM1 -OD212
CQM1-IPS01
CQM1-PA203
CQM1-PA206
CS1W-CN313
CS1W-CN114
CS1W-CN226
CS1 W-CN713
DRT2-ID16
DRT2-OD16
DRT2-ID16TA
DRT2-OD16TA
3. - CP1E SERIES :
CP1E-E20DRA
CP1E-E30DRA
CP1E-E40DRA
CP1E-E60DRA
CP1E-N20DRA
CP1E-N20DR-D
C P1E-N20DTD
CP1E-N30DRA
CP1E-N30DT-D
CP1E-N40DRA
CP1E-N40DT-A
CP1E-N40DT-D
CP 1E-N60DRA
CP1E-NA20DRA
CP1E-NA20DTD
CP1E-NA20DTD
4. - CP1H SERIES :
CP1H-XA40DR-A
CP1H-X40DR-A
CP1H-X40DR-A
CP1H-X40DR-A
CP1H-XA40DT-D
CP1H-X4 0DTD
CP1H-Y20DT-D
5. - CP1L SERIES
CP1L-L20DRA
CP1L-L20DTD
CP1L-L20DTD
CP1L-M30DRA
CP1L-M30DRA
CP1L-M40D RA
CP1L-M40DRA
CP1L-M30DT-D
CP1L-M40DT-D
CP1L-M60DRA
CP1L-M60DRA
6. - EXPANTION UNIT OMRON
CP1W-20EDR1
CP1W-40EDR1
CP1W-40EDT
CP1W-8ED
CP1W-8ER
CP1W-8ET
CP1W-16E R
CP1W-16ET
CP1W-AD041
CP1W-DA041
CP1W-BAT01
CP1W-CIF01
CP1W-CIF11
CP1W-CIF1 2
CP1W-CIF41
CP1W-CN811
CP1W-DAM01
CP1W-EXT01
CP1W-MAD11
CP1W-MAD11
CP1W-TS0 02
CP1W-TS101
CP1W-TS102
7. - HMI OMRON and WEINTEK READY STOCK
NB5Q-TW00B
NB7W-TW00B
NT31-ST123B-EV3
NT631C-ST153B-EV3
NS8-TV00B-ECV2
NS10-TV00B-EV2
8. HMI WEINTEK
MT6050I
MT6056I / diganti MT6070ih
MT6070IH
MT6100I
MT8070IH
MT8104XH
MT8121X
MT8150X
9. Inverter Omron
3G3MX2-A4007-Z 0, 75KW
3G3MX2-A4015-Z 1, 5KW
3G3MX2-A4022-Z 2, 2KW
3G3MX2-A4030-Z 3, 0KW
3G3MX2-A4040-Z 4, 0KW
3G3MX2-A4055-Z 5, 5KW
3G3MX2-A4075-Z 7, 5KW
3G3MX2-A4110-Z 11KW
Produk Tambahan nya:
1. UNIT expantion OMRON , Cabel PLC Omron & Communication Omron
2. PLC Mitsubishi FX1N Seri :
FX1N-14MR-ES/ UL
FX1N-24MR-ES/ UL
FX1N-40MR-ES/ UL
FX1N-60MR-ES/ UL
3. PLC Mitsubishi FX1S Seri :
FX1S-14MR-ES/ UL
FX1S-20MR-ES/ UL
FX1S-30MR-ES/ UL
4. PLC Mitsubishi FX2N Seri :
FX2N-16MR-ES/ UL
FX2N-32MR-ES/ UL
FX2N-48MR-ES/ UL
FX2N-64MR-ES/ UL
FX2N-80MR- ES/ UL
FX2N-128MR-ES/ UL
5. PLC Mitsubishi FX3U Seri :
FX3U-16MR/ ES-A
FX3U-32MR/ ES-A
FX3U-48MR/ ES-A
FX3U-64MR/ ES-A
FX3U-80MR/ ES-A
FX3U-128MR/ ES-A
FX3U-16MT/ ES-A
FX3U-32MT/ ES-A
FX3U-48MT/ ES-A
FX3U-64MT/ ES- A
FX3U-80MT/ ES-A
FX3U-128MT/ ES-A
6. PLC Mitsubishi FX3G Seri :
FX3G-14MR/ ES-A
FX3G-24MR/ ES-A
FX3G-40MR/ ES-A
FX3G-60MR/ ES-A
FX3G-14MT/ ES-A
FX3G-24MT/ ES-A
FX3G-40MT/ ES-A
FX3G-60MT/ ES-A
7. PLC Mitsubishi Q Seri
8. PLC Mitsubishi A Seri
9. Inverter Mitsubishi FR-A Seri, FR-E Seri , FR-D Seri
10. HMI Proface
11. HMI GOT Mitsubishi
12. Mitsubishi Conector & Mitsubishi Cabel
Untuk informasi lebih lanjut :
Hubungi:
KARWOTO
TLP : 021-26071413
HP / WhatsApp: 081212269831
Email: automation.jaya @ gmail.com
nah keren ini gan, sengat bermanfaat bagi yang mau Belajar PLC
BalasHapusKak ini struktur daerah memori PLC OMRON CP1E nya mana? Tolong kasi tau
BalasHapusJawaban soal nya dong
BalasHapus